Terletak di ketinggian 320 m dpl, lokasi Prasasti Batu Tulis Ciaruteun terdiri dari tiga buah prasasti, yaitu Ciaruteun, Kebon Kopi (...
Terletak di ketinggian 320 m dpl, lokasi
Prasasti Batu Tulis Ciaruteun terdiri dari tiga buah prasasti, yaitu Ciaruteun,
Kebon Kopi (Tapak Gajah), dan Muara Cianten, serta tinggalan megalitik antara
lain batu dakon, menhir, batu datar arca megalitik.
Prasasti Ciaruteun diketahui berdasarkan laporan pimpinan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 1863. Prasasti ini ditemukan dekat Sungai Ciaruteun, kira-kira 100 meter ke arah hilir muara Cisadane. Menurut informasi, ketika terjadi banjir pada tahun 1894, prasasti tersebut bergeser sehingga tulisannya terbalik menghadap ke dasar sungai. Selanjutnya pada tahun 1903, letaknya diperbaiki. Pada tahun 1987, prasasti ini dipindahkan dari tengah Sungai Ciaruteun ke daratan (di atas sungai) ± 150 meter sebelah utara. Karena ditemukan pada alur Sungai Ciaruteun, prasasti ini dikenal dengan nama Prasasti Ciaruteun.
Anda akan melihat bahwa prasasti berisikan tiga hal, yaitu nama kerajaan Tarumanagara, nama raja Purnawarman, dan (mungkin) dewa yang dipujanya Wisnu. Prasasti ini diperkirakan dibuat pada abad ke-5 M.
Lokasi: Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang
Koordinat : 06°31'39 9" S, 106°41'28 5"E
Arah: ± 19 km sebelah baratdaya dari Kota Bogor. Dapat menggunakan trayek Bogor-Ciampea-Simpang Lebak Sirna-Ciaruteun Hilir (lokasi). Selain itu mengunakan trayek Bogor-Ciampea (± 45 menit), dan sampai di Persimpangan Lebak Sirna dilanjutkan dengan ojek motor ± 1,5 km sampai ke lokasi.
Prasasti Ciaruteun diketahui berdasarkan laporan pimpinan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 1863. Prasasti ini ditemukan dekat Sungai Ciaruteun, kira-kira 100 meter ke arah hilir muara Cisadane. Menurut informasi, ketika terjadi banjir pada tahun 1894, prasasti tersebut bergeser sehingga tulisannya terbalik menghadap ke dasar sungai. Selanjutnya pada tahun 1903, letaknya diperbaiki. Pada tahun 1987, prasasti ini dipindahkan dari tengah Sungai Ciaruteun ke daratan (di atas sungai) ± 150 meter sebelah utara. Karena ditemukan pada alur Sungai Ciaruteun, prasasti ini dikenal dengan nama Prasasti Ciaruteun.
Anda akan melihat bahwa prasasti berisikan tiga hal, yaitu nama kerajaan Tarumanagara, nama raja Purnawarman, dan (mungkin) dewa yang dipujanya Wisnu. Prasasti ini diperkirakan dibuat pada abad ke-5 M.
Lokasi: Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang
Koordinat : 06°31'39 9" S, 106°41'28 5"E
Arah: ± 19 km sebelah baratdaya dari Kota Bogor. Dapat menggunakan trayek Bogor-Ciampea-Simpang Lebak Sirna-Ciaruteun Hilir (lokasi). Selain itu mengunakan trayek Bogor-Ciampea (± 45 menit), dan sampai di Persimpangan Lebak Sirna dilanjutkan dengan ojek motor ± 1,5 km sampai ke lokasi.
COMMENTS